Categories
Uncategorized

Refleksi 2022, Proyeksi 2023: Penyingkapan dan Pemaknaan

Sidang Pembaca yang budiman dan reflektif,

Hidup yang tidak direfleksikan adalah hidup yang tidak pantas dijalani, “The unexamined life is not worth living.” Betapa sering ujar-ujar bijak yang dikutip dari Sokrates di muka pengadilan Yunani klasik ini menjadi salah satu entry point bagi kita untuk merenungkan perjalanan hidup yang sudah dilalui dan memandang ke depan untuk proyeksi keberlanjutan hidup seterusnya.

Ziarah batin yang kaya dan mendalam atas gugus pengalaman yang sudah dilalui mungkin bagus juga jika dibingkai dengan suatu pola yang mudah diingat, dipahami dan ditiru, misalnya:

Menutup tahun 2022 dan menyambut 2023 dengan sebuah pola matematika lima bilangan prima pertama: 2, 3, 5, 7, 11

DUA, maksudnya adalah two game changers:
1) Covid-19 [vaksin, tertular, isoman, bergejala, sembuh, survivor] &
2) Disertasi [topic, process, promotor co-prom, research partners, presenting ideas & intellectual repertoire], periode Januari – Desember 2022

TIGA, maksudnya adalah three things to be most grateful for the year 2022: Family, Friendship, & Public engagement.

LIMA, maksudnya bukanlah lima hal yang disesali telah terjadi, tapi lebih ke lima hal yang dirasa masih ada ruang untuk berkembang karena selama setahun ini tampaknya masih cukup defisit, contohnya: Focus, Character, research collaboration, reading list & mental health.

TUJUH, maksudnya adalah tujuh hal yang mau dikejar sebagai resolusi di tahun yang baru (2023), misalnya:
1) well-being (bodily and mental health)
2) dissertation (complete)
3) new research collaboration and new partners in writing journal articles
4) house renovation
5) severe ties (from toxic ones), fix broken links (seeking redemption) & maintain already good relationships,
6) interdisciplinary public engagement & becoming a recognized public intellectual [via many institutions and organizations I that closely affiliated to]
7) financial security through investment

dan

SEBELAS, artinya sebelas hal yang benar-benar harus disiapkan secara teknis, materiil, maupun mental (misalnya dalam hidup keprofesionalan) di tahun yang akan segera datang, contohnya:
*) menyiapkan sidang hasil penelitian pada Februari/Maret(SHP 1) dan Mei (SHP 2) dilanjutkan dengan sidang promosi pada Juni
**) menulis di blog rutin minimal seminggu dua kali: diseminasi gagasan & networking (target hasil: minimal 100 tulisan pendek 300-500 kata per postingan) lalu disambungkan postingannya dengan akun LinkedIn saya.

Akhirul kata, sebagaimana kalender lama disobek dan disimpan (atau dibuang?) lembarannya dan kalender yang baru dibuka/disingkap lembarannya, [lihat gambar di bawah]

maka “Lingua universalis” yang kaya makna dan lapis-lapis penyingkapan jati-diri dan jati-semestaarti seyogianya tidak diboroskan hanya dengan gemebyar luar pesta-pesti minim arti dan hanya menambah perih hati ketika gugus citra itu kemudian pergi berlari nyaris tidak ada yang terpatri di dalam budi.

Mari kita untaikan “Sampai jumpa 2022, auf wiedersehen & Selamat datang, bienvenue 2023!”

By Hendar Putranto

I am a doctorate student in Communication Science, FISIP Universitas Indonesia, starting in 2019. Hope this blog fulfills my studious passion to communicate?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *