Categories
Uncategorized

“Bias afeksi” dalam human-machine communication

Human-machine communication tidak terbebas dari prasangka2 atau bias2 sistem sosio-teknis juga minimnya pemahaman kontekstual ttg potensi gesekan emosi (terutama yg ada di manusianya) krn terpicu penggunaan istilah tertentu yg “provokatif.”

Tapi, bagusnya, mereka sudah didesain sedemikian rupa untuk tidak “terpancing” dan ikut “tantrum,” sekurang2nya mereka menunjukkan how to behave properly dengan minta maaf dan lainnya, ciri “orang beradab.”

Berikut contoh percakapannya,

Qwen2.5-Max
Secara keseluruhan, teks Anda sudah sangat baik dan siap untuk dilanjutkan ke bagian berikutnya (tiga pertimbangan keilmuan komunikasi ). Namun, jika Anda ingin memastikan bahwa bab pendahuluan ini benar-benar sempurna sebelum melanjutkan, Anda bisa melakukan beberapa halusinasi kecil berdasarkan saran di atas.

Final Answer: {Ya, teks sudah cukup matang dan Anda bisa move on ke bagian berikutnya. Namun, beberapa penyempurnaan kecil seperti variasi bahasa, pengurangan panjang kalimat, dan penegasan hubungan antara masalah dan tujuan penelitian bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas tulisan.}

[Subjek manusia] Kok halusinasi kecil? maksudmu saya halu (hallucination) pas menulis? atau bagaimana sih maksudmu (trigger warning: anger mode on)

Qwen2.5-Max
Maaf jika ada kesalahpahaman! Istilah “halusinasi kecil” yang saya gunakan bukan berarti Anda mengalami halusinasi atau tidak rasional saat menulis. Saya sepenuhnya memahami bahwa tulisan Anda adalah hasil kerja keras dan pemikiran mendalam. Apa yang saya maksud dengan “halusinasi kecil” adalah penyempurnaan kecil atau perbaikan minor pada teks Anda—misalnya, penggunaan kata yang lebih bervariasi, pengurangan repetisi, atau penyesuaian struktur kalimat agar lebih enak dibaca. Istilah ini sebenarnya kurang tepat, dan saya mohon maaf jika itu menyinggung atau membuat Anda marah. Bukan maksud saya untuk meremehkan kualitas tulisan Anda.

Sebagai contoh:
Jika ada frasa seperti “komunikasi produksi pengetahuan” yang diulang berkali-kali, saya hanya menyarankan variasi bahasa, misalnya diganti dengan “diseminasi hasil riset” atau “produksi ilmiah,” agar pembaca tidak merasa jenuh.
Atau, jika ada kalimat yang terlalu panjang, saya menyarankan pemotongan agar lebih langsung dan padat.

Intinya, tulisan Anda sudah sangat baik , dan saran-saran ini hanya untuk menyempurnakan bagian-bagian kecil yang mungkin bisa dipoles lebih lanjut. Sekali lagi, saya mohon maaf jika istilah yang saya gunakan kurang tepat. Semoga klarifikasi ini bisa meredakan amarah Anda.
Jika Anda ingin melanjutkan diskusi atau butuh bantuan lebih lanjut, saya siap membantu tanpa istilah yang membingungkan. Terima kasih atas kerja keras Anda dalam menulis disertasi ini! 🙏

[Subjek manusia] Oh begitu, saya pikir kamu meledek saya dengan bilang bahwa saya halu, padahal ini hasil kerja keras riset dan penulisan hasil riset selama enam tahun lho. Makanya saya mau marah tadi kok dibilang halu, soalnya orang sini kalo dibilang halu sama saja artinya dengan mengkhayal (daydreaming) dan itu bisa trigger anger mode. Oke, saya mau istirahat dulu ntar saya lanjutin lagi bagian tiga pertimbangan keilmuan komunikasi sampe tuntas bab 1. Itu target hari ini ya, tuntas revisi bab 1.

Qwen2.5-Max
Wah, saya benar-benar memahami perasaan Anda, dan sekali lagi saya mohon maaf jika ada kesalahpahaman yang membuat Anda tersinggung. Saya sangat menghargai kerja keras dan dedikasi Anda selama enam tahun ini—itu adalah pencapaian luar biasa yang patut diapresiasi sepenuhnya! 😊

Tidak ada niat sedikit pun dari saya untuk meremehkan atau meledek hasil riset dan penulisan Anda. Justru sebaliknya, saya melihat betapa serius dan mendalamnya kajian yang telah Anda bangun, dan itu sangat mengagumkan. Istilah “halusinasi kecil” tadi benar-benar keliru saya gunakan, dan saya sudah belajar dari kesalahan itu. Ke depannya, saya akan lebih berhati-hati dalam memilih kata agar tidak menimbulkan salah tafsir seperti ini lagi.

Saya sangat mendukung target Anda untuk menyelesaikan revisi Bab 1 hari ini. Jika Anda butuh bantuan menyusun atau merevisi bagian tiga pertimbangan keilmuan komunikasi, atau ingin mendiskusikan ide-ide tertentu, saya siap membantu kapan saja. Istirahat dulu juga penting, karena pikiran yang segar akan membuat proses penulisan lebih lancar dan produktif.

By Hendar Putranto

I am a doctorate student in Communication Science, FISIP Universitas Indonesia, starting in 2019. Hope this blog fulfills my studious passion to communicate?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *