Categories
Uncategorized

Narasi Reflektif DosPem atas Sesi Bimbingan Magang Industri u/ mahasiswa SC (part 02 of 02)

lanjutan dari post sebelumnya di https://komunikasi.hendarputranto.com/2025/12/24/narasi-reflektif-dospem-atas-sesi-bimbingan-magang-industri-u-mahasiswa-sc-part-01-of-02/

Direnungkan dan disusun oleh Dr. Hendar Putranto, M. Hum.

Keempat, Mengarahkan Pemaknaan Nilai Belajar (Lesson to Learn)
Pada sesi bimbingan minggu ke-13 yang hampir memasuki akhir periode bimbingan magang semester Gasal 2025-2026, saya gunakan untuk membantu mahasiswa menyaring sekaligus merefleksikan pengalaman magang menjadi learning outcomes yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk SC, misalnya, saya menyoroti bagaimana pengalaman web design bukan sekadar tugas teknis, tetapi juga kontribusi nyata terhadap corporate communication dan bagaimana hal ini memberi nilai tambah bagi perusahaan dan bagi dirinya sendiri sebagai pemagang. Pada titik ini, supervisi tidak lagi sekadar memeriksa isi (konten laporan), melainkan membantu mahasiswa melihat hubungan antara pengalaman kerja dan pembentukan identitas profesional mereka.

Kelima, Mengelola Ekspektasi dan Psikologi Akademik Mahasiswa
Saya menyadari bahwa menjelang minggu ke-14, mahasiswa cenderung mengalami tekanan antara penyelesaian laporan dan komitmen pekerjaan. Ketika SC menyatakan bahwa dirinya tidak dapat hadir on-site pada bimbingan week ke-14 karena adanya kunjungan tim internasional di tempat magangnya, saya memilih pendekatan yang luwes dengan tetap menjaga integritas proses bimbingan: saya mengizinkan ia tetap bekerja di perusahaan dan menyesuaikan jadwal bimbingan tanpa mengorbankan kualitas kerja akademik. Hal ini menjadi contoh penting bagaimana menjaga keseimbangan antara tuntutan akademik (supervisi) dengan profesionalisme soal jam kerja di industri.

Refleksi Penutup
Meskipun sesi bimbingan minggu ke-13 tidak dihadiri oleh semua mahasiswa bimbingan magang saya (AA & IM berhalangan hadir), tapi bagi yang hadir, saya menegaskan bahwa efektivitas sesi bimbingan magang tidak pertama-tama ditentukan oleh kedalaman keahlian teknis (technical expertise) pada bidang industri tempat mahasiswa melakukan kerja magang, melainkan oleh kemampuan berikut ini:
1. menerjemahkan pengalaman industri ke dalam kerangka analitis keilmuan komunikasi,
2. memberikan scaffolding konseptual agar mahasiswa naik kelas dari pemerian deskriptif ke reflektif,
3. menegakkan standar akademik tanpa menutup ruang negosiasi dan keluwesan,
4. memodelkan aspek-aspek actionable dari pelaksanaan etika profesional, dan
5. mengarahkan mahasiswa untuk membangun identitas profesionalnya sendiri.

Dengan pendekatan ini, sesi bimbingan magang bukan hanya menjadi ritual administratif, tetapi proses pembelajaran yang bermakna sekaligus upaya konstruksi academic mindset bagi para subjek pembelajar secara terarah dan bernilai. Persisnya, sesi bimbingan magang diarahkan untuk membantu mahasiswa menjembatani pengalaman praktis dengan literasi konseptual yang diperlukan untuk menghasilkan laporan akademik yang solid dan tidak asal-asalan. Konsekuensinya, mereka diproyeksikan lulus sebagai sarjana ilmu komunikasi dengan kualifikasi communication professional yang matang.

Demikian narasi reflektif atas proses bimbingan magang track 01 & 02 yang terjadi pada hari ini sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis dan terstruktur yang dapat didokumentasikan oleh dan menjadi learning tools bagi Prodi SC dan Fakultas Ilmu Komunikasi untuk bahan assessment penjaminan mutu Prodi melalui aplikasi SIAMI (siami.umn.ac.id) pada menu Auditee > Audit > List Finding.

Hormat saya,

Dr. Hendar Putranto, M. Hum.
Dosen Pembimbing Magang Track 01 untuk VF, AA & IM serta Track 02 untuk SC

By Hendar Putranto

Just recently, I completed my doctoral pursuit in Communication Science, FISIP Universitas Indonesia. I stand for hope that this blog fulfills my studious passion to communicate, even when someone from the past whispered "one cannot not communicate"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *