Sabtu, 26 September 2020, jam 13-15 WIB pakai aplikasi Zoom.
Berikut evolusi dari flyernya, tarik mundur ya dari edisi draf final 22 Sept 2020 yg didistribusikan secara luas tarik mundur ke draf pertama 18 Sept. 2020.
Ada sejumlah kandidat pembicara yg diundang berhalangan hadir (yang dari DPR-RI), maklumlah mereka kan orang sibuk 😀
Sementara yg dari KAPAL Perempuan, mbak Misiyah Misi (Direktur) mendelegasikannya ke mbak Budhis (Wakil Direktur), karena beliau ada kegiatan pada hari tanggal dan jam yg sama.
Yg dari internal Founders INSPECTUS, pembicaranya tetap mas Doni Koesoema, M. A.
(Flyer Draf Final, 22 September 2020)
(Flyer Draf Kedua, 21 September 2020)
(Flyer Draf Pertama, 18 September 2020)
Berikut narasi yg disiapkan mas Doni Koesoema utk menguatkan bahasa visual flyer (dijadikan penyerta)
Teman-teman semua, silakan join dalam diskusi tentang etika politik pendidikan. Bagaimana kebijakan pendidikan dapat mencapai tujuan besar pencerdasan bangsa melalui layanan pendidikan berkualitas dan relevan? Bagaimana menjaga agar integritas pribadi para pengambil kebijakan tetap terjaga melalui modalitas etika yang menjadi infrastruktur etis lembaga pendidikan dalam rangka menciptakan struktur kelembagaan yang transparan, akuntabel, dan adil? Apa tantangan besar etika politik pendidikan masa kini dan bagaimana keluar dari kultur korup dan penuh konflik kepentingan yg selama ini terjadi di dunia pendidikan? Tema ini berat. Tapi jalan-jalan untuk menjawab pertanyaan ini dapat meringankan kinerja pendidikan di masa depan. Catat tanggal dan jamnya. Sabtu, 26 September 2020 pukul 13.00-16.00 Wwib.
Berikut liputan media yg terpantau, post-event:
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/4bamW9Jb-juknis-bos-2020-dinilai-punya-potensi-konflik-kepentingan
Berikut foto2 screenshot kegiatan yg berhasil dihimpun:
Berikut link YouTube Webinar tersebut yg bisa diakses kali2 aja mau dijadikan bahan rujukan riset/kutipan:
https://youtu.be/naImY6w_R-4
Berikut resume versi yg saya buat sendiri sbg Moderator:
Etika Politik Pendidikan itu terkait:
1) Etika Penganggaran, Penggunaan, Alokasi Anggaran serta Transparansi Pelaporan Penggunaan Anggaran dan tepat sasarannya –> Riset ICW: Korupsi Sektor Pendidikan rugikan negara lebih dari 1 Trilyun (yg tertinggi: Dana Bos, sarana prasaran, BAK, Dana buku, penggelapan, mark up dll.)
2) Etika Politik harus jelas AKTORnya siapa yg terkait dan terikat pada dimensi Etika Politik Pendidikan –> ASN (pegawai negeri), Swasta, berkolusi utk menggerogoti merugikan negara; Ketua dan Anggota DPRD; Dana desa (ADD), Kepala Daerah (Bupati Walikota, Gubernur, Wakil bupati); kepala sekolah.
3) Transformasi dari Etika Politik ke Etika Publik: jadi lebih jelas locus maupun actus-nya; bukan organisasi (partai) politiknya tapi soal aktor yang yg punya kekuasaan politik. –> Etika Publik Pendidikan berporoskan tiga hal: Tujuan Publik Pendidikan (UUD sampai ke aturan2 turunan yg berlaku: Akses pendidikan utk semua, akses merata; hak atas pendidikan, dan Pendidikan Berkualitas); Filosofi Pendidikan; Modalitas (AKuntabilitas, Transparansi, Netralitas) dan Tindakan (Integritas Pelayanan Publik)
4) Bagaimana cara2 untuk mencapai tujuan2 Etika Publik Pendidikan tsb? Bermodalkan niat baik saja tidak akan terwujud.
Modalitas butuh Infrastruktur Etika: sarana yg mendorong agar modalitas ini terwujud.
5) Benih2 awal Korupsi ada pada Konflik Kepentingan yg sayangnya tdk banyak dibahas. Permenpan mengatur hny pada aspek pengadaan barang dan jasa. hal2 yg potensial membawa pada pembusukan kinerja pelayan publik. Pejabat publik sekaligus pemilik perusahaan (Haryatmoko, ???, h. 123). Bagan Manifestasi Konflik Kepentingan sebagai mapping yg berguna.
6) Etika Politik Pendidikan bgmn keseluruhan sikap perilaku para pendidikan dan birokrasi pendidikan dpt ditinjau dan diptjgwb kan scr etis shg ujungnya semakin kecil potensi korupsi dan konflik kepentingannya. >> break down: unit2 satuan pendidikan; Pemerintah Daerah; Pemerintah Pusat; Juknis BOS 2020 (revisi penggunaan Dana BOS).
presentasi mbak Budhis:
KAPAL Perempuan ikut mendorong keterbukaan akses Pendidikan utk kaum marjinal (3T) (yg relatif) kuat budaya patriarkinya.
jika dari atas (macro-view) ada pembungkaman suara2 kritis yg menyuarakan keprihatinan pada bgmn pengalokasian anggaran APBN utk pendidikan (yg sedemikian besarnya: 20% dari total APBN)
kalau dari bawah (grassroots, micro-view) ada “kebisuan yg dipaksakan” yi pembungkaman thd partisipasi dan suara perempuan (dlm Musrenbang, misalnya) agar akses thd pendidikan itu lebih adil dan merata.
Tubuh perempuan itu medan pertarungan Patriarki.
conditions of possibility: bgmn perempuan dapat melangkah ke ruang publik yg politik jika urusan2 kerumahtanggaannya (keluarganya) belum selesai, atau, sekurang2nya, belum ditangani bersama dengan pasangannya? (case study: menembus posisi setara di BERUGAK, Lombok Barat&Timur).
sdh ada upaya mencari solusi atas persoalan di atas dgn cara kolaborasi kritis dgn Pemerintah (perempuan dan organisasi2 perempuan dilibatkan dalam Musrenbang). SDG’s Pangkep, No One Left Behind. (Pendidikan yg Inklusif).
Advokasi Transparansi dan Akuntabilitas.
hasil2 advokasi kebijakan, misalnya, anggaran yg responsif gender.
perubahan pada tataan diskursus dan inovasi.
tantangan konservatisme, adat agama, patriarki, politisasi agama/identitas.
adanya konflik kepentingan dalam pendidikan.
beberapa resolusi yg ditawarkan para pembicara:
1) MEMBANGUN INFRASTRUKTUR ETIS: mengurangi potensi2 konflik kepentingan.
2) menciptakan Asesmen Ideologis utk ukur Integritas ASN dan para pelaku & birokrat pendidikan.
3) mengupayakan pengakuan dan perubahan alokasi anggaran Pendidikan (di Kemendikbud) yg berbasis APBN dan juga dana APBD pada pendidikan non-formal, yg sudah menghasilkan best practices, seperti SEKOLAH Perempuan yg sudah dirintis KAPAL Perempuan dengan mitra di daerah.
Dari percakapan di ruang ZOOM:
12:53:56 From Depirianus Gulo : Selamat siang pak
12:54:16 From Sahabat Seni Nusantara : Selamat siang
12:54:30 From Depirianus Gulo : iya Depi pak hehe
12:54:52 From Hendar Putranto : siaph bang Depi, selamat bergabung di Webinar kami INSPECTUS ini
13:09:52 From Sahabat Seni Nusantara : https://www.youtube.com/watch?v=naImY6w_R-4
13:10:11 From Sahabat Seni Nusantara : itu link youtubenya, mungkin teman2 bisa share ke WAG2
13:21:58 From Iswanti Suparma : Dana riset paling kecil?
13:38:19 From Hendar Putranto : Reminder mas Doni, 8 menit lagi yah mas. Trims
13:41:19 From ERMELINA : betul sekali itu Mas, Kementrian itu biasanya udah punya koneksi dengan orang2nya mereka untuk percetakan buku atau apapun itu terkait dengan informasi pendidikan.
13:46:27 From Misi KAPAL Perempuan : wah serem ya..
13:46:54 From Mh Firdaus : privatisasi…
13:47:11 From Budhis Utami : Iya betuuul
13:47:16 From Hendar Putranto : ngeri banget mmg mbak, ini bukan cumin neo-liberalisasi Pendidikan, tapi komodifikasi bahkan “Gojek”-isasi Pendidikan pakai uang negara scr gila2an
13:47:19 From Hendar Putranto : cuman
13:48:05 From Misi KAPAL Perempuan : Jadi harus ada sikap bersama ini Mas Hendar
13:48:39 From Misi KAPAL Perempuan : Idos, mas Hendar ditawari gabung Education 20.20
13:48:54 From Mh Firdaus : siap…
13:49:54 From Mh Firdaus : iya nanti dikirim undangan…
13:51:11 From Misi KAPAL Perempuan : salam mas Hendar..terimakasih salam
13:52:29 From Hendar Putranto : betul mbak Misi, nanti kita kolaborasi satukan suara dan arah gerakan yah mbak Misi utk advokasi isu Pendidikan ini
13:52:59 From Hendar Putranto : wah mas Idos, selamat yah, semoga Education 20.20 nya boleh ikut membawa perubahan utk lanskap Pendidikan di negeri tercinta ini
13:53:31 From Doni Koesoema A. – BSNP : Dana BOS saja 60 T…10 persen aja diarahkan ke perusahaan2 tertentu, udah dapat 6T
13:53:42 From Doni Koesoema A. – BSNP : Itu udah bias bikin unicorn
13:54:07 From Hendar Putranto : sudah gak kebayang itu mas Doni 0 nya berapa saking banyaknya (yg berpotensi dikorupsi)
13:54:16 From Ririn Hayudiani-LPSDM : selamat siang mas Hendar…. hadir bergabung dan menyimak
13:54:41 From Hendar Putranto : selamat siang mbak Ririn, selamat bergabung di Webinar INSPECTUS, ntar ikut diskusi yah situasi di Lombok bgmn ttg isu Pendidikan ini
14:02:07 From Sahabat Seni Nusantara : Pertanyaan dari YouTube:
Fransiscus Widiyatmoko
apakah conflict of interest melulu mengenai Korupsi, Kolusi, Manipulasi secara material atau motif ekonomi? bgmna dg motif ideologi dan politik kekuasaan? bagaimana antisipasinya?
14:03:01 From Hendar Putranto : siaph mas Quin. trimakasih. Tercatat sbg pertanyaan kedua yah dari pak F. Widiyatmoko. yg pertama dari mbak Iswanti tadi
14:03:41 From Doni Koesoema A. – BSNP : Konflik kepentingan terkait ideologi dan politik bisa juga terjadi karena afiliasi seorang pejabat pada ideologi tertentu, bisa melencengkan tujuan Pendidikan nasional.
14:05:01 From Doni Koesoema A. – BSNP : Dana riset memang paling kecil mbak Iswanti. makanya ga maju maju he3…
14:06:44 From Mh Firdaus : Saya berpandangan konsep integritas belum menjadi discourse umum dibanding korupsi di Indonesia. Pertanyaannya kenapa ini terjadi ? apakah klu kita membicarkan integritas hingga mendalam, maka banyak elemen yang terkena imbasnya. Misalnya dalam konteks agama, sejarah politik kita tidak pernah lepas dari agama dengan politik praktis.. begot pula dalam Pendidikan…
14:06:57 From Hendar Putranto : trims mas Doni utk jawabannya thd dua pertanyaan yg sdh diajukan para peserta. kalau ada yg mau diangkat (dielaborasi lebih jauh) dlm diskusi setelah ini monggo mas Doni
14:07:25 From Hendar Putranto : siaph mas Idos, tercatat sbg pertanyaan ketiga yah mas
14:15:38 From Hendar Putranto : mbak Budhis, maaf 6 menit lagi yah waktunya
14:16:50 From Sahabat Seni Nusantara : Dari youtube:
Fransiscus Widiyatmoko
etika politik pendidikan seperti apa yg dapat membangun kesadaran anti penindasan atas perbedaan jenis kelamin, gender, strata sosial/tingkat ekonomi rumah tangga, agama atau keyakinan politik dll²?
14:18:14 From Hendar Putranto : wah beliau rajin bertanya yah pak F. Widiyatmoko ini. mantaph
14:25:13 From Iva KPS2K : Salam kenal saya Iva KPS2K Jawa Timur, turut merespon paparan mas Doni dan Budhis,sangat menarik sekali karena betapa etika politik pendidikan kita tidak punya etika khususnya ketika mengenai peniddkan formal miris sekali, sedangkan pendidikan non formal yang diinisiasi oleh oerganiasi non pemerintah atau masyarakat sipil lebih menunjukkan adanya etika berpendidikan dengan pendidikan inklusi setara gender dan transparan, namun tantangannya bagaima mendorong memperkuat pendidikan non formal ini mendapatkan porsi yang sama dimata pemerintah padahal bukti2 capaian sudah banyak sekali
14:26:56 From Sahabat Seni Nusantara : dari youtube:
mengadopsi metode pendidikan Freiran, apa yg perlu dilakukan oleh Kemendikbud dlm menghadapi situasi pandemi saat ini terkait membangun pendidikan yg membebaskan?
14:27:25 From Hendar Putranto : siaph mbak Iva, terimakasih atas pertanyaannya. masuk ke termin kedua yah mbak
14:27:38 From Hendar Putranto : dari mas Quin juga pertanyaannya masuk ke termin yg kedua
14:34:42 From Budhy Munawar Rachman : Terima kasih mas Doni dan mbak Budhis untuk pencerahannya. Saya sangat menikmat isu dan urainnya. Mohon maaf saya pamit, tidak bisa ikut diskusinya karena ada acara setelah ini. Salam.
14:42:03 From Sahabat Seni Nusantara : Terima kasih mas. Salam
14:42:15 From Hendar Putranto : trimakasih mas Budhi sudah ikut hadir menyimak pembicaraan di Webinar edisi keempat ini
14:45:51 From Binny Buchori : Terima kasih banyak mas Dini dan mbak Budis untuk materinya sing ini. Sangat inspiration, mohon maaf saya pamit dulu ya, ada pertemuan lain, salam
14:46:12 From Hendar Putranto : trimakasih mbak Binny sudah mampir dan menyimak diskusi Etika Politik Pendidikan.
14:46:24 From Sahabat Seni Nusantara : Terima kasih Mbak Binny.
14:46:37 From Raimondus Arwalembun : Makasih Mba Binny
14:46:58 From Binny Buchori : Makasih, mas Hendar, mas Quin, mas Raimond
14:53:50 From Misi KAPAL Perempuan : Ijin saya pindah ke youtube ya
14:54:03 From Raimondus Arwalembun : Makasih Mba Misi
14:54:25 From Hendar Putranto : trimakasih mbak Misi sdh hadir dan aktif mengisi ruang diskusi Inspectus ini
15:02:59 From Sahabat Seni Nusantara : makasih mbak Misi
15:06:08 From Iva KPS2K : hasil diskusi harus dibuat pers release,bagu ssekali terutama rekomendasinya relevan
15:06:29 From Hendar Putranto : betul mbak Iva nanti kami di INSPECTUS akan coba melihat dan mengartikulasikannya ya
15:07:00 From Hendar Putranto : one page press release yah mbak
15:07:27 From Iva KPS2K : yes setuju mas Hendar
15:09:18 From Iswanti Suparma : aku yg khawatir juga, dana PAUD itu… apakah sudah ada sytandarisasi untuk PAUD? banyak PAUD yang mengajarkan intoleransi.
15:11:43 From Hendar Putranto : naah itu isu yg juga membawa kekhawatiran pada kita mbak Is. perlu infrastruktur etis dan asesmen ideologis spt yg tadi diusulkan mas Doni, sperti sdh diteliti luar biasa oleh mbak Budhis dan tim ttg intolerance case
15:12:03 From Hendar Putranto : intolerance yg terjadi di sejumlah PAUD di Solo Raya
15:12:31 From Iswanti Suparma : pendidikan etika, akal budi, nilai-nilai yang universal, keragaman dikalahkan sama pendidikan keagamaan yang sektarian banget.
15:13:43 From Yulianti PBT Sumbar : Maaf saya lagi sakit.
15:15:59 From Benny Setianto : Makasih diskusinya Siang ini… Mas DOni dan mbak Budhis… thank you insight nya
15:16:21 From Hendar Putranto : trimakasih mas Benny utk kehadiran dan partisipasinya dalam diskusi Webinar INSPECTUS edisi keempat kali ini
15:16:33 From Iswanti Suparma : Trimakasih Mas Doni, Budhis dan teman2 KAPAL atas sharingnya, trimakasih juga Hendar sudah memoderatori diskusi siang ini.
15:16:34 From Hendar Putranto : oh semoga lekas sembuh yah mbak Yulianti
15:16:41 From Budhis Utami : Terima kasih semuanya kawan-kawan…
15:17:06 From Hendar Putranto : siaph mbak Iswanti, trimakasih ya sdh hadir dan berpartisipasi dalam diskusi Webinar INSPECTUS edisi keempat siang sampai sore hari ini
15:17:21 From Ririn Hayudiani : Terima kasih diskusinya sangat seruuu dan kereen terima kasih juga untuk nara sumber mas doni dan neng Budhis dengan moderator yang mantapp.. selamat sore dan salam sehat bagi semua
15:17:59 From Iva KPS2K : Terima kasih kawan-kawan INSPECTUS ruang diskusinya bergas dan inspiratif,sehat selalu