Dalam salah satu kesempatan untuk memberikan penjelasan tentang materi CCT kepada beberapa rekan pengurus YRC yang kebingungan, khususnya pada pokok materi soal COPS, Hendar merespon berikut ini [WA group chats Pengurus Inti YRC]
Kejadiannya pada Senin malam, 16 Desember 2024 (19.12-21.07 WIB)
[mahasiswa A dan B bertanya]
A: Pak, saya mau tanya materi CCT asinkron bole ga? Saya mau tanya soal COPS. Saya masih kurang paham soal bedanya Opinion & Perspektif.
B: iya pak sama.. berhubung kmrn asinkron kita tonton video penjelasan pak hendar
[Dosen menanggapi 01]
Yg kamu tangkap apa & contohnya gmn? Ntar saya koreksi
[mahasiswa A menanggapi 01]
A: Hmm. Kalau dari yang saya kerjakan kemarin di asinkron, saya nangkapnya Opinion itu kek opini, pernyataan, argumentasi dari pihak yang terkait atau d tanya (kalau diberita narasumber)
Kalau perspektif itu, bagaimnaa kita pribadi (personal) memandang kejadian yang terjadi atau informasi yang ada gitu. Contohnya misal, Kasus korupsi yang dilakukan oleh pihak A
Narasumber yang di wawancara itu memberikan pernyataannya terkait apa yang mencurigakan atau apa yang dia alami, itu saya sebut opini.
Kalau perspektif dr kasusnya, saya memikirkan kayak, kok orang tega ya ngelakuin korupsi, padahal yang di korup juga sama sama manusia, kok pihak berwajib cuman kasih tindakan begini ya, seharusnya kan bisa ada penegakan hukum yang lebih matang dan sanksi denda yang jauh lebih berat sehingga orang merasa jera & takut untuk melakukan korupsi. Begitu pak (dari) saya.
[mahasiswa B menanggapi 01]
klo aku, opini itu kaya yg kt pelajarin di SMA, kalimat opini sama fakta wkwkwkwk
klo perspektif aku nangkepnya, berita ini diberitakan melalui perspektif siapa
misalnya aparat kepolisian, forensik atau perspektif warga setempat
[Dosen menjawab 01]
Kalau jawabanmu ini, saya akan beri nilai range 70-75. (berikut jawaban saya)
Pertama, definisi. Opinion beda sama perception. Persepsi lebih ke mental states (proses melihat & menilai sesuatu/fenomena) sso, sementara opinion lebih ke speech act dlm arti tindakan subjek bertutur & mengungkapkan isi pikiran, perasaan, kehendaknya.
Kedua, asal muasal terbentuknya.
Perception lebih dipengaruhi tradisi, latar belakang, sikap dasar (disposisi), kerangka nilai serta pengalaman yg membentuk cara sso melihat sesuatu.
Opinion lebih dipengaruhi lingkungan sekitar tempat org yg memiliki persepsi itu hidup, semacam norma dan aturan, bs juga political situation yg mendukung atau membatasi sso mengungkapkan opininya.
Ketiga, tujuan.
Perception lebih ke clarity apa yg dilihat dan angle melihat. The clearer the better.
Opinion lebih ke persuasi, truth-value dari hal yg dinyatakan. Semakin mendekati kebenaran (objektif), semakin baik nilai opinion tsb.
Keempat, bias2 yg terkait.
Perception lebih ke subjective biases, misalnya ilusi Müller-Lyer, cognitive bias sperti Halo effect.
Opinion lebih condong ke collective biases (contoh, ethnocentrism, racism, sexism) yg memengaruhi subjek shg menuturkan / beropini ttg A sbg XYZ dan bukan DEF (misalnya).
(adapun) kesamaan (antara) opinion dan perception adalah cenderung dilihat sbg hal yg *personal dan subjektif* lebih daripada hal yg kolektif-institusional. Jadi jarang sekali kita menyebut _persepsi lembaga_, adanya lebih sering disebutnya _persepsi diri_ Juga amat jarang disebut sebagai opini massa, opini negara, opini bangsa, lebih ke opini pribadi.
Okey B. Saya sdh jelaskan agak panjang * lebar ya di atas.
[mahasiswa B menanggapi 02]
waw, thanks alot ya pak hendar uda luangin malamnya untuk jelasin ini
(stiker senang)
(btw) sso itu apa ya pak?
[dosen menanggapi 02]
Sama2 B. Oia, penjelasan di atas berlaku utk kajian critical thinking ya, jadi bukan _opini hukum_ misalnya, atau _persepsi medis_ (klo ini sdh masuk ke disiplin keilmuan, ada sejumlah perbedaan menafsir krn ada tradisi keilmuan ttt yg memngaruhi definisi, scope, tujuan & bias2 yg mungkin)
Seseorang adalah someone.
[mahasiswa B menanggapi 03]
oh heheh; okayy noted pak, thankyou once again pak hendar; ku cerna ulang
[mahasiswa A menanggapi 02]
Saya juga lagi baca ulanh terus menerus nih pak; Masih mencerna; Tapi terimakasih pak sebelumnya, sudah menyempatkan waktu untuk menjawab [stiker senang]
[dosen menanggapi 03]
>> Sipph B. Sama2
Dikunyah2 (ruminatio) biar dapat sari2nya
>> Sama2 A. Mayan buat refreshing materi yg pernah saya ajarkan lewat video asinkron CCT
(lihat file)
Contoh gambar ilusi Müller-Lyer, manakah garis yg lebih panjang?
(lihat file)
[gambar ini] pernah viral di tahun 2015 ilusi blue or black stripes; white or gold?
[mahasiswa A menanggapi 03]
Ohh iya ini; Saya sampe skrg liatnya biru hitam pak [stiker senang]
[dosen menanggapi 04]
Ada pengaruh cahaya (lighting) juga sih klo ilusi stripes ini
(lihat file)
Ini juga contoh optical illusion yg sgt terkait dgn persepsi org yg melihatnya. Opini adalah momen saat orang menyatakan penilaiannya bahwa ini adalah perempuan muda karena begini dan begitu
[mahasiswa A menanggapi 04]
OOOO jadi perspektif itu proses untuk mengungkap opini
Opini adalah apa yang d ungkapkan dari perspektif yg kita punya, Ya.. pak?(stiker curious)
Ini ada di matkul Com & personal relationship.
[dosen menanggapi 05]
Optical illusion biasanya terjadi utk objek yg sederhana dan terbatas (dua dimensi sperti contoh gambar di atas). Kalau hal yg lebih kompleks dan multifaktor, misalnya perang antar etnis, genosida, climate change, tentu sulit utk dikatakan bahwa pemicunya adalah optical illusion
Yes ini gambar “standar” utk menjelaskan soal persepsi
Self-identification, self-perception, self-awareness, self-esteem >> ini semua menyumbang pada konsep yg lebih holistik namanya self-disclosure (khususnya dalam Social Penetration Theory).
Konsep2 ini sdg digarap dlm skripsi mahasiswa bimbingan saya Angk. 2020 yg tadi siang baru saja submit utk daftar sidang skripsi week 1 Januari 2025. Teori kupas bawang (analoginya atau penggunaan metafor yg mempermudah utk memahami sebuah teori tertentu).
[mahasiswa A menanggapi 05]
Wah iya ini ada d matkul nya juga pak
[dosen menanggapi 06]
Yes A, betul. Opini itu eksternalisasi persepsi (di antaranya, bukan satu2nya). Sementara, kalau dibalik logic-nya, persepsi itu internalisasi opini.
[mahasiswa C bertanya]
Pak jadi secara simple itu opini ttg pemdapat ya pak sdgkan perspektif cara lihat kitaa terhadap suatu kejadian/objek/lain² ya pak ?
[dosen menanggapi 07]
Perception & perspective agak beda ya meskipun mirip2 nulisnya. Perspective itu akumulasi persepsi over time, artinya sudah menjadi semacam lensa utk meneropong dunia dan memahaminya.
Jadi, kalau pertanyaan di level Magister atau Doktoral, biasanya yg muncul dari penguji begini, tulisanmu ini atau apa yg kamu teliti ini, perspektif komunikasinya di mana?
Jadi, bukan persepsi komunikasinya krn persepsi itu sifatnya lebih segera (immediate, first-hand experience). Ya kalau simple diartikan satu dua kata (opini = pendapat pribadi; perspektif = cara melihat) bisa juga cuman klo buat jawaban UAS kan gak mungkin sependek ini ya, C.
[mahasiswa C menanggapi 01]
Iyaa pak
[mahasiswa A menanggapi 06]
Oke saya sudah mendapat titik cerahnya ni
Alhamdullilah (stiker). Makasih banyak pak akhirnya paham (stiker senang)
[dosen menanggapi 08]
Ya syukurlah A kalau sudah semakin paham dlm kuliah singkat asinkron malam ini
[mahasiswa C bertanya 02]
Terus pak semisal kita melihat tapi kt jg membeti pendapat ttg apa yg kita lihat itu trmksdnya apa pak perspektif opini apa gmn pak ?
[dosen menanggapi 09]
Kan di atas tadi udh saya jelaskan, C?
[mahasiswa C menanggapi 02]
Mgkin tertimpa ya pak wkwkwk; Nanti saya scroll lagi deh pak (stiker senang); Terima kasih Pak Hendar
[dosen menanggapi 10]
>> terjadilah pertukaran pesan yg diwakili beberapa stiker yg menunjukkan ekspresi senang, gemes & have fun gess. Stiker tersebut misalnya sbb.:
(lihat file)