Categories
Uncategorized

Dari Teori menjadi ber-Teori (belajar dari Swedberg, 2014, 2016)

Secarik nukilan dari Theorizing in Social Science: The Context of Discovery yg disunting oleh Richard Swedberg (2014).
Penerbit: Stanford University Press.

Book cover-nya seperti ini (sumber gambar: https://www.sup.org/img/covers/large/pid_23078.jpg)

Konteks pentingnya apa sih kok “ujug2” Swedberg mengajukan usulan judul Antologi yg diawali dgn bab “dari Teori menjadi ber-Teori”?

(1) Munculnya sains kognitif, khususnya psikologi kognitif dan neuroscience, yang mengulik soal “kesadaran manusia” dengan cara meneliti proses-proses (internal) berpikir, yg berbeda dengan pendekatan logika (tradisional) yg selama ini dijadikan acuan membangun teori (ber-Teori).

(2) Semakin diakui fakta keragaman cara2 berpikir selain penalaran formal, misalnya, dengan gambar, analogi, metafor, juga, intuisi. Kreativitas berpikir (& berteori) ternyata melampaui ruang2 kaku “formal logic.”

(3) “a virtual standstill of theory in social science.” >> berbeda dengan ‘ledakan’ publikasi soal “metode penelitian ilmu2 sosial,” baik itu kuantitatif maupun kualitatif. Swedberg (2016) mengatakan, “Methods – qualitative as well as quantitative methods – have proven to be very useful in practical research (as opposed to theory); and as a result they dominate modern social science.” Apalagi dengan menguatnya rezim “Big Data” dan teknologisasi piranti pengukuran.

Bab pertama berjudul “From Theory to Theorizing.”
Pada bab ini dipaparkan bagaimana ber-teori itu berbeda dari teori; ber-teori seperti apa yg dibutuhkan agar menghasilkan inovasi; serta identifikasi unsur2 berbeda (sbg) penyusun ber-teori.

Ada dua tema besar yg disampaikan Swedberg pada bab 1 ini:
(1) hal2 apa saja yg membuat sejumlah tipe berteori disebut “kreatif” (sementara yg lainnya tidak/kurang kreatif), dan
(2) bagaimana mengendalikan dan menyetir-arahkan imajinasi si penahu secara kreatif ketika ber-Teori.

(to be continued)

By Hendar Putranto

I am a doctorate student in Communication Science, FISIP Universitas Indonesia, starting in 2019. Hope this blog fulfills my studious passion to communicate?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *