Berikut merupakan teaser dari buku panduan Riset Ilmu2 Sosial menurut tim peneliti ilmu sosial dari Perancis, yang namanya tidak terlalu dikenal oleh kaum cerdik-cendekia keilmuan Sosial di Indonesia, selain dari mereka yang diajar oleh Dr. Haryatmoko, SJ di Program S3 Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia dan mungkin juga mereka yang belajar ilmu2 sosial di kampus Universitas Sanata Dharma.
Van Campenhoudt, L., & Quivy, R. (2011). Research in the Social Sciences (4th ed.). Paris: Dunod.
teaser halaman pertama buku ini yang membahas tentang tujuan umum adanya buku
Hasil terjemahan saya dari bahasa Perancis ke bahasa Indonesia untuk 300 kata pertama buku ini:
1.1. Tujuan Umum
Melakukan penelitian dalam ilmu-ilmu sosial mengikuti pendekatan yang analog dengan pencarian dan pengeboran minyak.
Bukan dengan ngebor di sembarang tempat dia akan menemukan yang dicarinya. Sebaliknya, kesuksesan dari sebuah upaya pencarian sumber minyak tergantung dari pendekatan yang diambil. Pelajari dulu tanahnya, soal mengebor kemudian.
Pendekatan ini menuntut adanya kolaborasi dari banyak kecakapan yang berbeda-beda. Ahli geologi akan menentukan wilayah geografis yang memiliki kemungkinan terbesar untuk mendapatkan minyak, sementara para insinyur mendesain teknik-teknik pengeboran yang paling tepat dan para teknisi akan mengimplementasikan ini semua di lapangan.
Kita tentu saja tidak mungkin berharap bahwa manajer proyek pengeboran minyak menguasai secara mendetil semua teknik yang dipersyaratkan. Tugas spesifiknya adalah mendesain keseluruhan proyek dan mengordinasikan berbagai operasi yang diperlukan secara konsisten dan efisien semaksimal mungkin. Tanggungjawab utamanya adalah memimpin keseluruhan sistem investigasi/penelitian.
Proses pencarian sumber minyak dan pengeborannya ini dapat dibandingkan dengan riset ilmu sosial. Yang terpenting adalah bahwa si peneliti dapat mendesain dan mengimplementasikan perangkat guna menerangi realitas, atau, dengan kata lain, mengembangkan suatu metode kerja untuk meneliti. Tugas semacam ini tidak secara sederhana dipahami sebagai hanya menambahkan satu teknik di atas yang lainnya, juga bukan sekadar menerapkan teknik-teknik yang sudah diketahui, tapi lebih pada bagaimana menyetel dan menyelaraskan pikiran dengan setiap jenis penelitian yang diperlukan.