Categories
Uncategorized

Finding early institutionalized research problems of Communication Studies

Ujar-ujar dari orang tua dan pepatah lawas mengatakan bahwa jadi orang itu “jangan suka cari masalah.”

Kalau ‘suka mencari masalah,’ nanti kamu dijauhi orang lain, lingkup pergaulanmu jadi terbatas, dan bahkan bisa-bisa ‘berhadapan dengan otoritas’ (hukum, tradisi, agama, keilmuan, dll.) Jika ini yang terjadi, akan ada banyak sanksi menantimu (sanksi sosial, legal, dan jenis2 sanksi lainnya).

Akan tetapi, sebagai seorang mahasiswa program Doktoral (S3) yang dituntut untuk ‘menghasilkan kebaruan teoritis dan metodologis’ serta mencapai KKNI level 9 dengan “learning outcomes”: “mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji; mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, dan transdisipliner; dan mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengetahuan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapatkan pengakuan nasional dan internasional,” saya justru didorong para dosen saya untuk ‘berani mencari dan merumuskan masalah penelitian,’ terkhusus, masalah penelitian yang sesuai dengan disiplin keilmuan yang sedang saya tekuni sekarang ini, yaitu ‘masalah penelitian (bagi) Keilmuan Komunikasi’ atau, dalam bahasa Inggrisnya, research problems of Communication Studies.

Penelusuran awal atas ikhtiar di atas membawa saya untuk melakukan napak tilas ke masa lalu, persisnya, napak tilas ke wilayah dokumen-dokumen ‘otoritatif’ dari masa lalu yang menjadi, katakanlah, pilar-pilar bagi bangunan keilmuan Komunikasi yang ada sekarang.

Tentu bukan sembarang dokumen otoritatif dapat saya jadikan pegangan dan pijakan re-konstruktif untuk menyusun postulat state of the art for the contemporary research problems of Communication Studies.

Sumber dokumen otoritatif tersebut di antaranya, dan termasuk yang paling legitimate untuk dirujuk dan disitasi, adalah artikel-artikel ilmiah yang dimuat atau terpublikasi dalam volume-volume awal dari Jurnal ‘Media/Komunikasi/Publizistik'(nomenklatur-nya masih belum ajeg karena alasan historis dan trayektoris) yang paling tua (berdasarkan edisi tahun terbit perdana), yaitu:

(1) Journalism Bulletin (1924) >> sekarang bernama Journalism and Mass Communication Quarterly
(2) Public Opinion Quarterly (1937),
(3) Journal of Communication (Mei 1951),
(4) Journal of Applied Communication Research (1973),
(5) Communication Research (Januari 1974)
(6) Human Communication Research (September 1974)
(7) Communication Yearbook 1 (1977) >> sekarang bernama Annals of The International Communication Association

Berikut daftar lima (sampai tujuh) frasa kunci ‘permasalahan riset dari Keilmuan Komunikasi’ sebagaimana tecermin lewat “judul artikel” yang terpublikasi pada volume perdana dari masing-masing jurnal tertua tersebut.

Lima frasa kunci keilmuan Komunikasi berdasarkan tulisan yang terbit dalam edisi perdana dari Journalism and Mass Communication Quarterly yang awalnya bernama Journalism Bulletin.
1) The Journalistic Type of Mind (Eric W. Allen, 1924)
2) The Professional Spirit (R. Justin Miller, 1924)
3) Practice Vs. Ph. D. (Leslie Higginbotham, 1924)
4) Research Problems and Newspaper Analysis (Willard G. Bleyer, 1924)
5) Newspaper Study in the Schools (Editorials, 1924, h. 24-25) yang memuat kalimat berikut ini:
Schools of journalism must take the responsibility of preparing terachers to teach school children to read and study the newspapers…General adoption of such a plan, which is already in operation in many cities, would be a step toward better preparation of the pupil for advanced study and for life.”

Lima frasa kunci keilmuan Komunikasi berdasarkan tulisan yang terbit dalam edisi perdana dari jurnal Public Opinion Quarterly (1937)
1) TOWARD A SCIENCE OF PUBLIC OPINION (Floyd H. Allport, 1937), h. 7–23;
2) STRAW POLLS IN 1936 (Archibald M. Crossley, 1937), h. 24–35;
3) PRESIDENT ROOSEVELT AND THE WASHINGTON CORRESPONDENTS (Leo C. Rosten, 1937), h. 36–52;
4) BRITISH PUBLIC OPINION AND FOREIGN POLICY (Harold Nicolson, 1937), h. 53–63,
5) EDITORIAL POLICIES OF BROADCASTING COMPANIES (Merrill Denison, 1937), h. 64–82.

Lima frasa kunci keilmuan Komunikasi berdasarkan tulisan yang terbit dalam edisi perdana dari Journal of Communication (Mei 1951)
1) Development and Growth of NSSC: A Progress Report (Ralph G. Nichols, 1951)
2) Human Relations-Key to a New Era (W. Howard Chase, 1951)
3) The Need for Effective Speech in a Technological Society (W. E. Bennett, 1951)
4) The Role of Communications in the Training and Public Relations Activities of a Life Insurance Company (H. G. Kenagy, 1951)
5) Communication Courses in Selected Colleges and Universities (Wesley Wiksell, 1951)
*) What Are the Problems of Communication in Human Relations? (Elwood Murray, 1951)

Lima frasa kunci keilmuan Komunikasi berdasarkan tulisan yang terbit dalam edisi perdana dari Journal of Applied Communication Research (1973)

1) Applied communications research: A beginning point for social relevance (Mark Hickson III, 1973), h. 1-5.
2) Books received (Paul Westbrook, 1973), h. 6
Book/Media Reviews Editor
3) Informal human communication systems in a large organization (Evan E. Rudolph, 1973), h. 7-23
4) Richard Nixon and presidential mythology (Ruth M. Gonchar & Dan F. Hahn, 1973), h. 25-48
5) Applied communications in broadcasting: Documenting the documentary (Gerald V. Flannery, 1973), h. 49-59

Lima frasa kunci keilmuan Komunikasi berdasarkan tulisan yang terbit dalam edisi perdana dari jurnal Communication Research (Januari 1974)

1) Television News and Political Advertising: The Impact of Exposure on Voter Beliefs (Robert D. McClure & Thomas E. Patterson, 1974), h. 3–31;
2) Film Preferences Following a Murder (Ehor O. Boyanowsky, Darren Newtson & Elaine Walster, 1974), h. 32-43
3) An Information Theory Measure for Television Programming (James H. Watt, JR & Robert Krull, 1974), h. 44–68
4) A Cognitive Developmental Study of Children’s Attention To Television Commercials (Ellen Wartella & James S. Ettema, 1974), h. 69–88
5) The Emergence of Source-Message Orientation as a Communication Variable
(Vernon A. Stone & James L. Hoyt, 1974), h. 89–109

Tujuh frasa kunci keilmuan Komunikasi berdasarkan tulisan yang terbit dalam edisi perdana dari jurnal Human Communication Research (Sept. 1974)
1) Affection and Reciprocity in Self-Disclosing Communication (W. Barnett Pearce, dkk., 1974), h. 5-14
2) An Exploration of Deception as a Communication Construct (Mark L. Knapp, dkk., 1974), h. 15-29
3) The Mediation of Resistance to Persuasion Strategies by Language Variables and Active-Passive Participation (Michael Burgoon & Lyle B. King, 1974), h. 30-41
4) The Effect of Interaction Behavior on Source Credibility, Homophily, and Interpersonal Attraction (James C. McCroskey, dkk., 1974), h. 42-52
5) Cognitive Tuning and Differentiation of Arguments in Communication (Fredric A. Powell, 1974), h. 53-61
6) Role-Taking and Role-Playing in Human Communication (Robert L. Kelley, dkk., 1974), h. 62-72.
7) Communication and Conflict: A Review of New Material (Thomas M. Steinfatt, 1974), h. 81-89.

Lima frasa kunci keilmuan Komunikasi berdasarkan tulisan yang terbit dalam edisi perdana dari jurnal Annals of The International Communication Association atau yang dulunya biasa disebut sebagai Communication Yearbook 1 (1977) adalah:
1) Communication as Process (Berlo, 1977)
2) Perspectives on a Discipline (Budd, 1977)
3) Research Methodology in Communication (Cappella, 1977)
4) Communication Effects (Nan Lin, 1977)
5) The Taxonomy of Communication (Smith, 1977)

Dalam postingan di blog yang serba terbatas ini, tidaklah memungkinkan untuk membahas secara terperinci dan mengategorisasi lebih dari 35 “permasalahan riset Keilmuan Komunikasi” sebagaimana tertulis di atas, tapi izinkan saya mengutip satu paragraf saja dari artikel yang ditulis Elwood Murray bertajuk What Are the Problems of Communication in Human Relations? yang dimuat dalam Jurnal Komunikasi edisi perdana (terbitan Mei 1951)

“The great problems of our time are problems of the relationship of person to person, of mind meeting mind, of the release of human energies, abilities and skills in the unification and progress of our enterprises. At the same time these same problems turn out to be complicated messes of communication disorders. In the family which is breaking up, the industry which is beset with low morals and productivity, the classroom which is not progressing, the community in which there is crime, and among the nations who are going to war there are communication blockages, confusions, misunderstandings, and misevaluations. There is an inability to look, to listen, to speak and to write according to that which is real and which is important. There is inability to make contact without offending the sensibilities. The most important product which the mental and physical iron curtains keep out are the facts, the truth and good-will; the most important results of this are error and misunderstanding, fear, antagonism, guilt, and eventual conflict.”

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat bahwa “permasalahan riset keilmuan Komunikasi’ berpusat pada soal terganggunya hubungan antarmanusia, baik hubungan antarpribadi, antarkelompok, maupun antarmasyarakat/antarbangsa, dikarenakan satu dan lain bentuk ketidakmampuan (inability).

Semoga daftar ‘rumusan masalah bagi riset keilmuan Komunikasi’ dan paparan deskriptif singkat di atas dapat menjadi prekursor bagi serta menginspirasi tumbuh dan berkembangnya riset-riset keilmuan Komunikasi pada masa kini yang lebih kreatif, transformatif, heuristic, dan interdisipliner.

By Hendar Putranto

I am a doctorate student in Communication Science, FISIP Universitas Indonesia, starting in 2019. Hope this blog fulfills my studious passion to communicate?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *