Pada bulan November 2022, sebuah alat baru yang revolusioner tersedia untuk semua orang yang memiliki koneksi internet tanpa biaya. Bentuk generatif dari kecerdasan buatan berbasis bahasa – yang dikenal sebagai ChatGPT – hadir di dunia dan digunakan oleh 100 juta orang, lebih cepat dibandingkan produk lainnya dalam sejarah. ChatGPT mewakili generasi baru AI – yang mana teknologi AI berfungsi sebagai co-intelligence.
Artinya, alih-alih mengikuti proses yang lebih prosedural dan berulang, seperti yang dilakukan (versi) AI sebelumnya, ChatGPT meniru pola berpikir manusia. Fungsionalitas generatif dan fleksibelnya tidak hanya mengubah cara kita sebagai manusia mendekati pekerjaan, tapi juga berdampak besar pada seberapa cepat tugas-tugas kompleks diselesaikan. Dalam beberapa kasus, penggunaan ChatGPT dapat meningkatkan produktivitas kerja hingga 60 persen. Yang lebih kerennya lagi, Gen-AI ini tidak hanya berhasil diterapkan untuk pekerjaan tapi lebih dari itu. Segala sesuatu mulai dari pendidikan hingga hiburan merasakan efek dari kecerdasan buatan.
Tidak ada yang tahu persis apa yang akan terjadi di masa depan, terutama karena AI terus melampaui ekspektasi dan berperilaku mengejutkan dan tidak terduga. Namun jelas bahwa Gen-AI telah mengubah dunia secara permanen dan mendalam.
Dalam tampilan resume Blink kali ini, kita akan diajak melihat tiga aspek berbeda di tempat kerja yang dibentuk secara signifikan oleh AI, sehingga kita terbantu mendapatkan manfaat langsung dari teknologi yang luar biasa ini. Dengan memahami potensi dan kekurangan AI, kita dapat menganggapnya sebagai alat canggih yang akan membawa kecerdasan Anda ke tingkat yang sebelumnya tidak dapat dicapai.
Kepribadian seperti apa yang dimiliki AI?
Ada beberapa kualitas yang penting bagi semua AI berbasis LLM (Large Language Models). Pertama, mereka akan selalu mengejutkan Anda. Inilah perbedaan inti antara AI generasi terbaru dan pendahulunya. AI adalah sejenis perangkat lunak. Secara historis, perangkat lunak dirancang untuk mematuhi seperangkat pola yang sudah ditentukan sebelumnya guna mencapai hasil akhir tertentu. Tapi LLM tidak seperti ini cara kerjanya. Mereka dirancang untuk bersifat generatif. Artinya, menemukan solusi terhadap masalah yang kompleks dan memberikan hasil yang kreatif. Inilah salah satu manfaat inti dari LLM.
Namun, kualitas ini juga mempunyai kelemahan besar. AI generatif cenderung berbohong, biasa disebut dengan halusinasi. AI berbasis LLM tidak dapat membedakan antara fakta dan rekayasa – AI hanya diprogram untuk mencari pola dan memberikan respons yang inovatif dan meyakinkan. Artinya, mereka cenderung menciptakan sesuatu dan menampilkannya sebagai kebenaran, meskipun itu sepenuhnya fiksi (palsu/rekayasa). Keunikan fitur Gen-AI ini masih akan kita elaborasi lain kali tapi saat ini sebaiknya Anda mempelajari bagaimana AI dapat meningkatkan kualitas aktivitas kerja Anda.
Untuk menutupi kekurangan “halusinasi” ini, AI memiliki kualitas yang sangat bermanfaat, yaitu kemampuan beradaptasi. Bekerja dengan AI terasa seperti berkomunikasi dengan orang sungguhan.
Namun Anda, sebagai manusia, harus memberi tahu AI jenis kepribadian apa yang Anda inginkan setiap kali Anda menggunakannya. Misalnya, jika Anda ingin LLM menyiapkan laporan bisnis, Anda dapat mengatakan kepadanya, “Anda adalah manajer bisnis yang sangat cerdas dan cerdik serta pandai bicara, persuasif, dan transparan. Tulis ringkasan eksekutif laporan bisnis, berdasarkan dokumen masukan.” Dengan memberikan karakterisasi seperti ini, output yang dihasilkan AI Anda akan memiliki nada yang sesuai. Alternatifnya, Anda dapat meminta AI untuk mengambil kepribadian seorang lajang romantis yang putus asa, dan memintanya untuk menulis puisi tentang matahari terbenam untuk kekasih Anda.
Pada dasarnya, bekerja dengan AI berarti Anda memiliki beragam kepribadian dan pakar di ujung jari Anda, semuanya siap dan mampu memberikan apa yang Anda butuhkan, dengan gaya yang Anda perlukan. Hal ini tidak berarti bahwa Anda dapat sepenuhnya melakukan outsourcing setiap tugas berbasis bahasa dengan AI tapi Anda dapat mempelajari cara terbaik memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas dan performa. Dengan menyatukan kecerdasan Anda dengan AI (co-intelligence), potensi Anda akan menjadi tidak terbatas.
Resume atas buku Co-Intelligence karya Ethan Mollick (2024) yang sudah diolah dan ditampilkan Blink telah menuntun kita untuk mempelajari bahwa AI generatif adalah alat canggih yang memungkinkan kita meningkatkan kinerja secara signifikan. Hal ini tidak hanya memungkinkan kita bekerja lebih efisien, tetapi juga meningkatkan kreativitas kita ketika digunakan sebagai mitra kolaboratif. Potensi ini akan terus meningkat seiring berkembangnya teknologi AI.
Meskipun banyak pakar teknologi memiliki kekhawatiran yang nyata mengenai risiko yang ditimbulkan oleh AI – seperti ancaman keamanan dan disinformasi – tidak ada keraguan bahwa AI membawa manfaat yang signifikan, seperti potensi untuk mendorong penelitian ilmiah dengan cepat serta memecahkan tantangan global yang kompleks. Mengingat ini semua, Gen-AI dapat berkontribusi secara luar biasa untuk tempat kerja dalam bentuk produktivitas yang lebih tinggi dan pemecahan masalah yang inovatif. Ketika AI menjadi alat yang tersedia dan mudah dijangkau oleh sebagian besar profesi, AI akan mengubah cara kita bekerja selamanya.
Pertanyaan yang layak kita renungkan sekarang adalah: Siapkah kita untuk berpikir dan bekerja bersama Gen-AI, alih-alih menolak dan menyangkal keberadaannya, atau hanya mencari-cari titik lemahnya lalu memberondongnya dengan kritisisme berlebihan?