Categories
Uncategorized

On Rising above the Seemingly Nice but not Really (“PHP”)

Seorang rekan pejuang studi lanjut curhat ke aku berikut ini:
“Si kakting yg kmrn itu janji2 ke aku mw baca proposalku jg,tp lama2 aku malas,Php,kykna dia emang pelit ilmu,better aku diskusi sm XYZ, ada dosen [Prodi lain] yg alumni S3 kita (juga). Mungkin krn dia lulus dgn gemilang sih,jd agak gmn ya dimintain bantuan,antara sibuk dan gak mw bantu.”

Kemudian kutanggapi begini: “Iya mbak ya udah biarin aja mbak. Dia yg di atas angin, kita cari angin lain lagi aja. 😀 Situasi ketertekanan (stress) krn studi lanjut memang bagi bbrp orang membuat mereka malahan jadi sempit terkurung kayak masuk dalam clam shell lalu menutup diri utk berbagi dirinya dgn orang lain, apalagi membantu orang lain. Aku juga pernah ngalamin di-PHP-in gini tahun lalu pas mau sidang proposal. Ketika kuminta baca dan kasih masukan utk draf proposalku, eh dia menunda2 dan akhirnya tidak pernah kasih masukan apapun. di situlah aku kecewa berat sama dia dan aku berjanji sama diriku sendiri jika someday ada adik tingkat/teman angkatan/kakak tingkat yg meminta aku utk baca draf papernya / proposalnya / laporan hasil disertasinya, aku tidak akan pernah mengecewakannya dgn berlaku hal yg sama sperti yg dilakukan KaTing itu tadi. aku mau jadi lebih baik daripada dia dlm hal ini. menjadi sosok yg lebih etis gitu lah kurang lebih … lha iya dong, judul disertasiku aja ada ETIKA-nya mosok aku ndak berperilaku etis… hehe .. I wish waktu itu dia bilang terus terang gini ‘aku ndak mau / ndak sanggup / ndak bisa / ndak bersedia / ndak ada waktu utk membaca dan kasih masukan utk draf proposal mas Hendar’ mungkin aku tdk akan sekecewa ini skrg ini. tdk dalem2 kecewanya. But now I have transformed the disappointment of the past into a positive attitude to help others who ask me. Semakin ke sini aku semakin sadar bahwa studi lanjut itu suatu shared destination lebih daripada fierce competition, sharing vision and embodied practices alih-alih saling jegal dan sikut, enriching experiences rather than I don’t care about your plight.”

By Hendar Putranto

I am a doctorate student in Communication Science, FISIP Universitas Indonesia, starting in 2019. Hope this blog fulfills my studious passion to communicate?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *