Background:
1. Pada 19 September 2022, lewat WA japri, saya diundang oleh dosen pengampu Mata Kuliah Seminar Proposal di Program Studi Magister Ilmu Komunikasi FIKOM-UMN, Dr. Bherta Sri Eko, untuk mengisi salah satu sesi perkuliahan yang beliau ampu dengan topik “penulisan jurnal ilmiah.” Beliau sendiri sudah lama mengenal saya karena kami bersahabat baik dan sering melakukan kolaborasi riset, penulisan artikel jurnal maupun buku ajar.
2. Belum lama, tepatnya pada 23 September 2022, saya menerima surat LoA (Letter of Acceptance) dari Editor jurnal Humaniora, UGM, untuk manuskrip yang sudah lama saya submit ke jurnal tersebut. [see: https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/index] Manuskrip yang saya tulis tersebut berjudul “Criticizing Female Genital Mutilation Practice from Feminist Standpoint Theory: A View from Communication Science Perspective.” LoA ini akhirnya saya terima setelah berproses selama kurleb 1 tahun 3 bulan sejak saya terseleksi (bersama 41 partisipan lainnya) untuk mengikuti workshop penulisan naskah untuk submisi ke Jurnal Humaniora yang diadakan pada 17 Juni 2021 dan yang berujung pada submit draf pertama naskahnya pada 30 Juli 2021 pukul 17.32 WIB.
3. Bagi saya pribadi, inilah pengalaman pertama saya: a) membuat naskah conceptual review (bukan field research & original article), b) naskahnya dinyatakan layak terbit (“Accepted”) oleh Editor jurnal terindeks Sinta 2 dan DOAJ (!), c) mengolah paper UAS MatKul pas dulu Program matrikulasi yang tembus ke jurnal bereputasi nasional & internasional, d) makan waktu selama ini (more than 1 calendar year!) untuk menjalani proses penerbitan sebuah naskah, e) sharing success story tentang penulisan artikel ilmiah dan tahapan publikasinya dalam sebuah sesi perkuliahan untuk mahasiswa level S2.
4) Lessons to learn: don’t underestimate your exam-oriented paper. One day, it might be your life-saver & image-booster; it is hard to reduce the number of words to comply with the word-limitation rule of the journal, but harder still to beat your ego when doing this; don’t get your hopes up too high [to be approved by the reviewers] when offering “theoretical contribution” in your manuscript’s title; I have to maintain my emotional health and sanity amidst waves of revisions by consulting my trusted colleagues on the subject-matter.
All in all, I am proud of the grit I have properly shown during the review process and the bliss I experience when sharing this fabulous story of grit with young master program students. Hope they get inspired and brave themselves to do the research, write their own manuscripts and SUBMIT!